Kegiatan FEB Gelar Bedah Buku Manajemen Risiko Korupsi
- Admin
- Berita
FEB, UNPAK — Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pakuan (Unpak) menggelar kacara “Bedah Buku Manajemen Risiko Korupsi“ di Aula Utama FEB, Unpak, lantai 4 Sabtu, 21 Januari 2023.
Turut hadir dan memberi sambutan, Rektor Universitas Pakuan Prof. Dr.rer.pol. Ir. Didik Notosudjono, M.Sc..
Beliau mengucapkan terima kasih kepada para hadirin dalam kegiatan bedah buku ini. Rektor memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para penulis yang sekaligus menjadi pemateri karena telah berhasil menerbitkan buku yang berjudul “Manajemen Risiko Keuangan“.
Kemudian, senada dengan rektor, Dekan FEB Unpak, Dr. Hendro Sasongko mengucapkan terimakasih kepada hadirin pada acara bedah buku tersebut.
Menurut, Dr. Hendro, kegiatan bedah buku tersebut memiliki beragam manfaat yang bisa diterima oleh para hadirin yang berpartisipasi pada kegiatan tersebut.
"Tentu saja kita dapat memperoleh manfaat dan pembelajaran serta sudut pandang dari apa yang ditulis oleh penulis, selain itu kita dapat mempelajari kelemahan apa yang bisa diperbaiki dari buku yang disajikan oleh penulis," kata Dr. Hendro dalam sambutannya.
Pada kesempatan itu, sejumlah narasumber membeberkan materi terkait bedah buku tersebut, antara lain: Sekretaris Utama BPKP, Dr. Ernadhi sudarmanto mengangkat tema “Mengumpulkan yang Terserak Meluaskan Efek Riak”.
Dr. Ernadhi memaparkan, bahwa menyatukan hal-hal yang berserak dan membayangkan suatu proses yang maknanya kuat. Harapan dari buku yang sudah disusun ada pengaruh dan pemanfaatan bagi para pembacanya.
Lalu, narasumber kedua, Kepala Pusdikiatwas BPKP, Dr. Arief TH membawakan materi dengan judul “Perkembangan Strategi Pencegahan Korupsi dan Kerangka Kerja Manajemen Risiko Korupsi“.
Menurutnya, materi untuk memberantas korupsi, harus menjalankan manajemen anti korupsi, disatu sisi di Pemerintahan ada lembaga-lembaga sesuai masing-masing bidangnya.
Dari lembaga tersebut membuat dan menjalankan strategi. Selanjutnya karakteristik korupsi di Indonesia ada 7, yaitu sistematis, terstruktur, sistematik, berjejaring, terdesentralisasi, menjadi cara mencegah masalah dan mengalami normalisasi.
Tidak hanya itu, terdapat narasumber ketiga, Korwas Investigasi Deputi Bidang Investigasi BPKB, Dr. ide Juang.
Beliau menyampaikan bahwa manris terintegrasi dengan program-program anti korupsi. Sehingga, untuk melakukan prosedur anti korupsi tidak mengeluarkan biaya yang banyak.
Kegiatan tersebut ditutup oleh pemaparan dari narasumber keempat, yakni Ketua Komisaris PT. PLN (Persero), Amien Sunaryadi.
Pada kesempatan tersebut, beliau menyampaikan kesimpulan dari manajemen risiko korupsi berisi pemikiran tentang manajemen risiko yang dikaitkan dengan perkorupsian dengan cara pandang yang komprehensif.